Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik

Kompetensi Lulusan yang dituju

Secara umum, profil kompetensi Guru Penggerak yang ingin dicapai dari modul ini adalah: 

  • Guru Penggerak secara aktif menetapkan tujuan, membuat rencana, dan menentukan cara untuk mencapainya dalam meningkatkan kompetensi dan kematangan dirinya.
  • Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam mengevaluasi pembelajaran berdasarkan data dan tingkat pencapaian murid.
  • Guru Penggerak terampil menerapkan pendekatan coaching untuk pengembangan diri, guru dan rekan sejawat..
Coaching Untuk Supervisi Akademik


Capaian Umum Modul 2.3

Secara umum, capaian modul ini adalah peserta mampu:

  • memiliki paradigma berpikir coaching dalam berkomunikasi dalam rangka mengembangkan kompetensi rekan sejawat;
  • menerapkan praktik komunikasi memberdayakan dengan menggunakan paradigma berpikir dan prinsip coaching; 
  • melakukan percakapan berbasis coaching dalam komunitas sekolahnya untuk mengembangkan kompetensi rekan sejawat

Capaian Pembelajaran Khusus

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan menjadi guru penggerak yang mampu:

  • menjelaskan konsep coaching secara umum;
  • membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi, dan training;
  • menjelaskan konsep coaching dalam dunia pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat);
  • menjelaskan paradigma berpikir coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
  • menjelaskan prinsip-prinsip coaching dalam komunikasi yang memberdayakan untuk pengembangan kompetensi;
  • mengaitkan antara paradigma berpikir dan prinsip-prinsip coaching dengan supervisi akademik; 
  • membedakan antara coaching, kolaborasi, konsultasi, dan evaluasi dalam rangka memberdayakan rekan sejawat;
  • melakukan percakapan coaching dengan alur TIRTA; 
  • mempraktikkan tiga kompetensi inti coaching: coaching presence, mendengar aktif, dan mengajukan pertanyaan berbobot dalam percakapan coaching;
  • menjelaskan jalannya percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi;
  • memberikan umpan balik dengan paradigma berpikir dan prinsip dan coaching; 
  • mempraktikan rangkaian supervisi akademik yang berdasarkan paradigma berpikir coaching.


Isi Materi Modul

  • Konsep coaching secara umum dan coaching dalam konteks pendidikan
  • Paradigma berpikir dan prinsip coaching
  • Kompetensi inti coaching dan TIRTA sebagai alur percakapan coaching
  • Supervisi akademik dengan paradigma berpikir coaching


2.3.a.3. Mulai Dari Diri - Modul 2.3

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP mampu mengidentifikasi pengetahuan, pengalaman, dan  keterampilan dirinya terkait coaching di konteks pendidikan

Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri:

1.    Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Perasaan saya ketika diobservasi ataupun di supervisi oleh Kepala Sekolah pada awalnya saya merasa sangat gugup. Saya cukup khawatir apabila kepala sekolah menemukan kesalahan dalam proses pembelajaran yang saya lakukan. Tapi saya sadar bahwa observasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah sebenarnya merupakan suatu hal yang positif yakni akan meningkatkan kualitas pembelajaran saya selama di  kelas.  Kepala sekolah tidak hanya melihat kelemahan yang ada pada diri saya tetapi juga melihat potensi yang ada pada diri saya sehingga umpan balik yang dilakukan oleh Kepala Sekolah sangat membantu saya dalam proses identifikasi hal-hal yang harus saya tingkatkan untuk pengembangan proses pengajaran yang lebih baik.

2.   Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut.

Pada awalnya saya merasa sangat gugup dan cemas.  Saya sangat khawatir jika kepala sekolah menemukan kesalahan dan kelemahan Saya dalam mengajar.  Tetapi setelah observasi berikutnya saya mulai merasa lebih nyaman.  Saya sadar bahwa observasi sebenarnya adalah sebuah kesempatan bagi saya untuk lebih berkembang dan memperbaiki kualitas pembelajaran.  saya juga menyadari bahwa observasi yang dilakukan oleh Kepala Sekolah bertujuan untuk membantu saya menjadi guru yang lebih profesional.

Setelah proses observasi di kelas saya langsung meminta umpan balik dari kepala sekolah.  Saya mendengarkan dan mencatat beberapa hal penting yang disampaikan oleh Kepala Sekolah terkait dengan hasil observasi yang sudah dilakukan.

Setelah mendengarkan umpan balik dari kepala sekolah saya menyadari bahwa ada beberapa hal yang menurut saya harus diperbaiki diantaranya adalah pengelolaan kelas, memberikan kesempatan lebih banyak kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapat mereka.  Saya sangat berterima kasih atas bimbingan yang sudah dilakukan oleh Kepala Sekolah. 

3.    Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?

Proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu saya berkembang sebagai seorang pendidik adalah supervisi yang dilakukan dua arah. Ada umpan balik dari kepala sekolah dan ada tanggapan dari pendidik yang diobservasi.  Proses supervisi akademik yang baik juga harus dilakukan dengan tujuan yang jelas dan harus dilakukan secara teratur dan terjadwal sehingga guru akan selalu mempersiapkan diri dengan baik dan proses perbaikan akan selalu terus terjadi.

Supervisi yang baik juga harus  mengutamakan umpan balik yang konstruktif dan positif.  seorang guru harus diberikan umpan balik yang jelas dan spesifik mengenai kelemahan dan kekuatan pada saat proses pembelajaran dan diberikan rekomendasi untuk meningkatkan kemampuan dalam mengajar.

4.    Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.

Jika saat ini saya menjadi kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi saya menempatkan diri saya pada skala 7. Karena saya sebelumnya belum pernah memiliki pengalaman dalam melakukan supervisi kepada rekan  sejawat.  Saya hanya mempunyai pengalaman ketika dilakukan observasi saja sehingga pengetahuan dan pengalaman saya dengan hal-hal yang berkaitan dengan supervisi masih sangat kurang sehingga saya harus lebih banyak belajar lagi. 

5.    Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?

Aspek yang saya butuhkan untuk mencapai situasi ideal itu adalah kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.  saya juga membutuhkan kemampuan observasi Yang baik,  kemampuan memberikan umpan balik yang reflektif dan positif,  kemampuan berkomunikasi yang efektif,  serta kemampuan dalam memberikan motivasi kepada rekan sejawat.

Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini :

1.    Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Harapan saya Setelah mempelajari modul 2.3 ini saya mampu memahami keseluruhan materi dan kompetensi saya semakin berkembang.  sebagai seorang pemimpin pembelajaran saya juga ingin memahami lebih jauh tentang kegiatan coaching  dalam praktek lingkungan sekolah Saya dapat memiliki nilai dan peran sebagai pemimpin pembelajaran yang dapat mewujudkan visi sekolah yang selaras dengan profil belajar Pancasila dengan menciptakan lingkungan belajar yang positif yang dimulai dengan berkolaborasi dengan rekan sejawat serta dapat memperbaiki kelemahan dan kekurangan serta saling berbagi praktik baik dan pengalaman yang positif.

2.    Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Modul 2. 3 tentang coaching untuk supervisi akademik saya berharap dapat menjadi seorang guru yang lebih baik lagi.  saya ingin membantu guru-guru di sekolah saya untuk meningkatkan praktek pengajaran di kelas dan menciptakan lingkungan kerja yang positif yang mendukung bagi warga sekolah serta dapat menjadi coach bagi guru lain di sekolah saya.


2.3.a.4.1.Eksplorasi Konsep Modul 2.3 - 2.1 Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan

  • CGP dapat menjelaskan konsep coaching secara umum.
  • CGP dapat membedakan coaching dengan pengembangan diri lainnya, yaitu mentoring, konseling, fasilitasi dan training
  • CGP dapat menjelaskan konsep coaching dalam konteks pendidikan sebagai pendekatan pengembangan kompetensi diri dan orang lain (rekan sejawat)


2.3.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 2.3

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat membentuk komunitas praktisi dengan sesama CGP untuk berlatih melakukan praktik percakapan coaching dengan alur TIRTA.






















2.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 2.3

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan praktik coaching dengan CGP lain untuk membantu mengembangkan area kompetensi coaching pada konteks pembelajaran atau keseharian CGP



2.3.a.7.1 Elaborasi Pemahaman - Modul 2.3

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat mengelaborasi pemahamannya tentang coaching melalui proses tanya jawab dan diskusi.
















2.3.a.8. Koneksi Antarmateri - Modul 2.3

Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP menyimpulkan dan menjelaskan keterkaitan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media



2.3.a.9. Aksi Nyata - Modul 2.3

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP mempraktikkan  rangkaian supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan paradigma berpikir coaching dan melakukan refleksi terhadap praktik supervisi akademik tersebut.



Posting Komentar untuk "Modul 2.3 Coaching Untuk Supervisi Akademik"